Perusahaan Merger? Lakukan 5 Tips Ini Biar Tidak Salah Langkah!

perusahaan merger

“Penting untuk mendapatkan nasihat dan bantuan dari ahli hukum, keuangan, dan pajak dalam proses perusahaan merger di Indonesia.”

Pada era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan sering kali mengambil langkah strategis seperti merger (penggabungan) untuk memperkuat posisi mereka di pasar. 

Aksi ini telah menjadi fenomena yang umum terjadi di berbagai sektor usaha, termasuk di Indonesia.

Salah satu contohnya, sebagaimana dilansir dari detik.com, adalah adanya merger dari IndiHome (sebelumnya bagian dari PT Telkom Indonesia Tbk) dengan Telkomsel (PT Telekomunikasi Seluler) yang terjadi pada 1 Juli 2023 lalu.

Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan merger perusahaan, ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan dengan cermat. 

Hal-Hal Penting sebelum Melakukan Merger Perusahaan

Keputusan untuk melakukan merger perusahaan tidak boleh diambil secara sembarangan.

Sebab, dapat berdampak signifikan pada perusahaan, karyawan, hingga pemegang saham.

Baca juga: Perbedaan Merger dan Konsolidasi dalam Perseroan Terbatas

Oleh karena itu, berikut 5 hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan merger di Indonesia, di antaranya:

Dokumen Perusahaan

Merger dilakukan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT).

Dalam hal ini, PT adalah badan usaha yang berbadan hukum.

Maka, perusahaan perlu memeriksa dan memahami berbagai dokumen dari perusahaan-perusahaan yang akan digabungkan.

Pemeriksaan atas dokumen perusahaan tersebut juga mencakup tindakan-tindakan berikut:

  1. Mengevaluasi apakah perusahaan tersebut terdaftar secara legal dan memiliki izin yang diperlukan.
  2. Memeriksa status kepemilikan perusahaan dan mengidentifikasi semua pemegang saham serta persentase kepemilikan saham masing-masing.
  3. Memahami struktur organisasi perusahaan dan hubungan antara anak perusahaan atau entitas terkait.
  4. Memeriksa dokumen penting, seperti akta pendirian, anggaran dasar, perjanjian kemitraan, dan perjanjian pinjaman yang relevan.

Sengketa Hukum yang Dimiliki

Sangat penting untuk melakukan penyelidikan dan mengevaluasi apakah terdapat sengketa hukum dari perusahaan yang akan digabungkan. 

Langkah-langkah yang perlu diambil meliputi:

  1. Memeriksa dokumen-dokumen hukum yang berkaitan dengan sengketa yang sedang berlangsung atau telah diselesaikan, termasuk gugatan, putusan pengadilan, arbitrase, atau perjanjian penyelesaian sengketa.
  2. Mengevaluasi risiko hukum yang terkait dengan sengketa tersebut, seperti kemungkinan tanggung jawab hukum, denda, atau kewajiban yang belum diselesaikan.
  3. Mengidentifikasi kemungkinan dampak sengketa terhadap operasional dan reputasi perusahaan setelah penggabungan.

Keadaan para Karyawan (Aspek Ketenagakerjaan)

Perlu diingat pula bahwa sumber daya manusia (SDM) juga termasuk aset perusahaan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Sudah pasti para karyawan akan terdampak dari proses penggabungan tersebut.

Maka dari itu, perusahaan wajib memerhatikan aspek ketenagakerjaan yang relevan sebelum melakukan penggabungan. 

Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain:

  1. Mengidentifikasi jumlah karyawan yang dimiliki oleh perusahaan yang akan digabungkan, serta jenis perjanjian kerja yang ada.
  2. Mengevaluasi perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan kebijakan SDM yang ada untuk memahami hak-hak pekerja dan kewajiban perusahaan terkait ketenagakerjaan.
  3. Memeriksa peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia dan memastikan bahwa penggabungan tidak melanggar ketentuan tersebut.
  4. Mengantisipasi dampak sosial dan kepegawaian dari penggabungan, seperti restrukturisasi organisasi, pemutusan hubungan kerja, atau harmonisasi kebijakan ketenagakerjaan.

Dampak terhadap Persaingan Usaha

Sebelum melakukan penggabungan, perusahaan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap persaingan usaha di Indonesia.

Baca juga: Mengenal Merger (Penggabungan) PT, Berkaca dari IndiHome dan Telkomsel

Tindakan yang perlu diambil antara lain:

  1. Menganalisis struktur pasar di industri terkait dan mengevaluasi posisi pesaing utama.
  2. Memperkirakan efek penggabungan terhadap persaingan di pasar, termasuk peningkatan kekuatan pasar, potensi pembentukan monopoli, atau pengurangan persaingan yang sehat.
  3. Memastikan bahwa penggabungan tidak melanggar hukum persaingan usaha dan mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atau otoritas yang berwenang lainnya.

Dampak Perpajakan

Penting untuk memperhatikan dampak perpajakan dari penggabungan perusahaan di Indonesia.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan di antaranya:

  1. Menganalisis peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, termasuk pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), dan peraturan khusus yang terkait dengan penggabungan perusahaan.
  2. Memahami implikasi perpajakan dari penggabungan, seperti perlakuan pajak terhadap aset dan kewajiban yang dialihkan, atau pengenaan pajak atas keuntungan yang diperoleh dari penggabungan.
  3. Mengidentifikasi strategi perpajakan yang optimal untuk penggabungan, dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan dan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan nasihat dan bantuan dari ahli hukum, keuangan, dan pajak dalam proses penggabungan perusahaan di Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk memastikan semua aspek yang disebutkan di atas diperhatikan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Ingin mendirikan PT dan mengurus segala perizinan berusahanya, tetapi khawatir salah prosedur?

Konsultan Prolegal berpengalaman dalam menangani urusan legalitas bisnis. Silakan hubungi kami dengan cara klik tombol di bawah ini.

Author: Adhityo Adyahardiyanto

Editor: Bidari Aufa Sinarizqi

Posted in