5 Tips Memilih KBLI yang Tepat

5 Tips Memilih KBLI yang Tepat

“Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) keliru, sanksi pun menunggu.”

KBLI merupakan urusan penting saat mengurus izin usaha. Kalau sampai salah atau tidak sesuai, pelaku usaha bisa kena sanksi yang tidak main-main.

Nah, kejadian nyata tentang jeratan sanksi akibat salah KBLI yang sempat viral akhir-akhir ini menimpa Holywings.

Melansir dari Kompas.com, ada 12 outlet Holywings yang izin usahanya dicabut oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena memiliki kode KBLI yang tidak sesuai.

Jadi, 12 outlet Holywings itu awalnya mengurus izin usahanya dengan memasukkan kode KBLI 47221 berjudul “Perdagangan Eceran Minuman Beralkohol.”

Uraian KBLI 47721 mencakup usaha perdagangan eceran khusus minuman beralkohol di dalam bangunan yang tidak langsung diminum di tempat, seperti minuman keras (whisky, genever, brandy, gin, arak, rum, sake, tuak), minuman anggur, dan minuman yang mengandung malt (bir, ale, stout, temulawak).

Kalau dilihat dari uraiannya, jelas tidak sesuai dengan Holywings yang notabene merupakan kedai minuman alkohol (bar).

Terbukti kalau KBLI salah membawa kemalangan pelaku usaha ke depannya, bukan?

Lantas, bagaimana cara menentukan KBLI antikeliru? Berikut disajikan tips memilih KBLI yang tepat.

  1. Memahami usaha yang digeluti masuk dalam sektor apa
    Perlu diketahui, ada 16 sektor usaha yang bisa diurus melalui Sistem Online Single Submission (Sistem OSS) berbasis risiko sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PP 5/2021).Adapun 16 sektor usaha yang dimaksud, antara lain (PP 5/2021):

    • Kelautan dan perikanan
    • Pertanian
    • Lingkungan hidup dan kehutanan
    • Energi dan sumber daya mineral
    • Ketenaganukliran
    • Perindustrian
    • Perdagangan
    • Pekerjaan umum dan perumahan rakyat
    • Transportasi
    • Kesehatan, obat, dan makanan
    • Pendidikan dan kebudayaan
    • Pariwisata
    • Keagamaan
    • Pos, telekomunikasi, penyiaran, dan sistem dan transaksi elektronik
    • Pertahanan dan keamanan
    • Ketenagakerjaan

Nah, sesuaikan sektor utama dengan kegiatan usaha yang akan digeluti. Jangan lupa tentukan sektor turunannya (sektor pendukung) juga, karena akan berhubungan dengan perizinan berusaha untuk menunjang kegiatan usaha (PB UMKU).

Sebagai contoh, Amanda ingin memiliki usaha kuliner di bangunan milik sendiri (restoran). Selain menjual santapan makan besar, Amanda juga ingin menjual berbagai minuman dingin, seperti Aqua, Coca Cola, Teh Pucuk, dan sebagainya secara eceran.

Dari ilustrasi contoh di atas, maka sektor usaha utama Amanda adalah pariwisata.

Sebab, dalam Pasal 14 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata (UU 10/2009), disebutkan bahwa restoran termasuk salah satu jenis usaha pariwisata, yaitu jasa makanan dan minuman.

Sementara itu, sektor pendukungnya adalah perdagangan. Hal ini karena penjualan minuman nonalkohol memerlukan dokumen bukti sebagai pengecer yang bekerja sama dengan distributor, agen, atau pemasok.

  1. Mengenali kategori utama usaha
    Berdasarkan KBLI 2020 yang diatur dalam Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 2 Tahun 2020 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (Peraturan BPS 2/2020), ada 21 kategori utama yang harus dipilih sesuai kegiatan usahanya.
    Ada 21 kategori utama usaha. Adapun beberapa contohnya, antara lain (Peraturan BPS 2/2021 dan Situs resmi Sistem OSS – Badan Koordinasi Penanaman Modal/Kementerian Investasi):

    • Industri pengolahan
    • Konstruksi
    • Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
    • Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
    • Pendidikan
    • Kesenian, hiburan, dan rekreasi
    • Dan sebagainya

Jika sudah menentukan kategori utama usaha yang akan digeluti, selanjutnya harus memilih kategori turunannya.

Misalnya, Karin ingin memiliki usaha reseller busana remaja perempuan. Artinya, usaha Karin masuk dalam kategori utama perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor.

Sumber foto: Tangkapan layar dari situs resmi Sistem OSS – Badan Koordinasi Penanaman Modal/Kementerian Investasi

Reseller yang menjual barangnya secara eceran pun masuk dalam kategori turunan perdagangan eceran, bukan mobil dan motor.

Sumber foto: Tangkapan layar dari situs resmi Sistem OSS – Badan Koordinasi Penanaman Modal/Kementerian Investasi

  1. Cermati uraian KBLI yang akan dipilih

Usahakan untuk mengetik kata kunci yang spesifik terkait kegiatan usaha yang akan dijalani dalam laman pencarian Sistem OSS.

Selain itu, perlu dicermati juga uraian KBLI-nya. Hal ini dikarenakan sering terjadi kemunculan beberapa KBLI yang sejenis.

Contohnya, Fitri ingin menjalani usaha kue kering olahan sendiri. Maka, Fitri bisa mengetik dengan kata kunci “industri kue”.

Sumber foto: Tangkapan layar dari situs resmi Sistem OSS – Badan Koordinasi Penanaman Modal/Kementerian Investasi

Dari situ, bisa dilihat kalau ada tiga hasil pencarian, bukan?

Supaya tidak bingung, Fitri harus ingat bahwa tujuan kegiatan usahanya adalah memproduksi dan menjual kue kering.

Maka, KBLI yang Fitri butuhkan ditunjukkan dengan kode 10710. Jangan terkecoh dengan KBLI 1071, karena itu adalah kode KBLI yang lama dan sudah tidak berlaku lagi.

  1. Teliti dengan kegiatan usaha yang maknanya hampir mirip

Nah, bagian ini yang sering membuat pelaku usaha bingung. Inilah yang membuat beberapa outlet Holywings kehilangan izin usaha karena salah mementukan makna dalam uraian kegiatan usaha KBLI.

Jadi, apa yang harus dilakukan agar tidak senasib dengan Holywings? Coba perhatikan ilustrasi berikut.

Haidar akan membuka usaha kedai kopi (coffee shop) yang menetap di salah satu bangunan gedung miliknya. Haidar memang ingin memiliki coffee shop dengan konsep back to 90’s (menciptakan suasana layaknya pada tahun 1990-an).

Oleh karena itu, bisa dipastikan bahwa coffee shop milik Haidar memungkinkan pelanggan untuk mengkonsumsi kopi serta minuman dan makanan lainnya di tempat.

Artinya, usaha Haidar tidak hanya menjual kopi atau minuman lainnya untuk dibawa pulang. Namun, harus menyediakan tempat untuk nongkrong.

Nah, mulai dari sini harus hati-hati. Meskipun coffee shop Haidar menjual kopi atau minuman lain secara eceran, tapi jangan sampai memilih kode KBLI 47222 berjudul “Perdagangan Eceran Minuman Tidak Beralkohol.”

Sumber foto: Tangkapan layar dari situs resmi Sistem OSS – Badan Koordinasi Penanaman Modal/Kementerian Investasi

KBLI yang tepat untuk usaha Haidar ditunjukkan dengan kode 56303 berjudul “Rumah Minum/Kafe.”

Sumber foto: Tangkapan layar dari situs resmi Sistem OSS – Badan Koordinasi Penanaman Modal/Kementerian Investasi

  1. Konsultasikan pada ahlinya

Kalau masih bingung dan ragu juga, cobalah untuk konsultasi pada ahli hukum bisnis.

Salah satunya di Prolegal yang siap sedia untuk membantu. Jadi jangan ragu untuk hubungi kami, ya.

 

Author & Editor: Bidari Aufa Sinarizqi

Posted in